Ada janji spesial yang saya ingat saya berikan kepada Ayah Mertua saya saat saya menatap buah karya seni lukis yang menempel pada dinding kantor JSA Property saya sore ini. Ayah mertuaku saat bekerja dulu adalah salah seorang yang lumayan penting di PT Pertamina Pusat. Ingatan lainnya yang berkejaran muncul dalam ingatan adalah ketika saya meminta kepada orangtua pacarku Icha (Marissa Grace) saat itu untuk menjadi istri saya. Saat itu kepada kedua orangtua Icha saya menjanjikan bahwa saya akan menjaga-merawat-dan mencintai istri sepenuh hati saya seperti saya mencintai kedua orangtua saya.
Ingatan berikutnya adalah ketika saya menemui Papa Allen Haque yang dulu oleh beberapa mantan pacarnya Icha, hehe... dikenal galak dan suka 'jahil' kepada para calon anak menantu pertamanya! Tak terkecuali hal tersebut juga terjadi pada diri saya. Namun bila diingat jika harus berhadapan dengan calon mantan ibu mertua terkait dengan perbedaan keimanan Islamiyah (ibunda dari Christine Panjaitan mantan saya di UI dulu yang bernama Nurmala Sitompul)--maka menghadapi calon Ayah Mertua (Papa Allen Haque Ayah dari Marissa Haque pacar resmi serius saya yang kedua) dikarenakan juga karena saya sudah dapat bocoran bahwa sebenarnya Papa Allen Haque cukup senang sama saya sebagai salah satu kumbang yang mampir dirumah sang pemilik tiga bunga mawar ranum (Marissa, Soraya, Shahnaz). Maka saya jadi merasa sangat 'pede' alias merasa yakin insya Allah pasti usaha sampai dan pasti mampu berhadapan dengan Bapak Direktur dari PERTAMINA PUSAT yang dikenal agak galak dan kurang ramah itu. Siapa yang nyana bahwa kesan pertama saya dimata calon Ayah mertua ternyata kurang berkenan dihatinya!
Dengan alasan sebenarnya sangat sepele. Yaitu 'hanya' karena saya datang kerumah Icha yang sangat besar dan luas dengan 27 buah kamar tidur di Jl. Lapangan Roos Raya no. 36 Tebet Utara, Jaksel, itu dengan 'hanya' memakai jeans bolong-bolong dan kaos kutung hitam bertulis kata "BOSS" karena baru pulang manggung bersama Prambors. Aha... Papa Allen Haque (sekarang almarhum) merasa sangat terlecehkan! Almarhum Papa Allen merasa bahwa sang BOSS adalah dirinya seorangan, karena dirumah luasnya itu hanya beliaulah pria seorangan wae yang dikelilingi oleh empat orang bidadarinya. Yaitu 3 gadis dan seorang istri beliau bernama Mama Raden Ayu Mieke Soerijah binti Tjakraningrat (almarhumah). Hehehe... geli juga mengingat masa adaptasi saya dalam keluarga Icha istri tercintaku semata wayang sampai hari ini.Mama Mieke langsung menunjukkan rasa simpati dan wajah ramah yang selalu membekas sampai sekarang. Dirinya yang masih kerabat/keluarga para pendiri NU (Nahdatul Ulama) di Jawa Timur/Madura itu memang seorang yang sangat murah senyum, rendah hati, dan solehah. Kata banyak orang tak salah ketika saya dengan kesadaran tinggi memilih menjadikan Marissa Grace anak Pak Allen Haque orang Pertamina itu menjadi istri masa depanku. Icha, lolos dalam seleksi bibit-bebet-bobot saya dengan kriteria yang biasa didengang-dengungkan para orang tua bila kita ingin mencari pasangan hidup. Bukan berarti dulu saya tidak cinta dan tidak serius ingin menikah dengan Christine Panjaitan, namun cinta saya kepada Icha (Marissa Haque) jauh lebih berkualitas dan memiliki value kedewasaan masa depan yang lebih baik. Masalah keimanan Islam menjadi tolok ukur saya yang pertama dan utama! Saya ingin melihat masa depan saya sebagai berikut: (1) menjadi Imam sholat berjamaah dengan istri yang saya nikahi; (2) pergi sholat Ied Fitri/Adha bersama keluarga utuh--istri dan anak-anak serta mertua; (3) ketika kita sedang susah ada istri yang mendoakan diri kita dengan mengaji Al Qur'an; (4) ketika meninggal dunia ada istri sholehah yang mengiringi dengan bacaan ayat-ayat suci Al Qur'an; dan (5) saya ingin pergi Haji bersama istri saya tercinta. Tentunya kalau saya menikah dengan Christine Panjaitan semua yang impikan tidak akan pernah mungkin menjadi keniscayaan! Icha atau Marissa Grace Haque adalah jawaban Allah Azza wa Jalla kepada yang saya butuhkan, jadi bukan sekedar yang saya inginkan!Dulu saat kuliah saya menginginkan Christine Natalina Panjaitan untuk menjadi istri saya, namun ternyata jodoh saya sesuai dengan apa yang saya butuhkan yang diberikan oleh Allah SWT yang sesuai dengan kebahagiaan hidup saya adalah Marissa Grace Haque! Jadi tak ada kata menyerah! Jawaban dari setiap kebutuhan saya setelah sholat Hajat, biasanya melalui kejadian nyata bala bantuan yang datang dari arah tak terduga. Dimana mampu mengenyampingkan setiap keinginan saya, dan menggantikannya dengan apa yang sesungguhnya cocok dan menjadi kebutuhan primer saya.Yah! ternyata tidak penting sekedar keinginan, terpenuhinya setiap kebutuhan hidup kita adalah kebahagiaan HAKIKI setiap insan di dunia. Termasuk juga saya Ahamad Zulfikar Fawzi (Ikang Fawzi) yang mencintai hanya Marissa Grace Haque dan tak ada yang lainnya selain dia.Almarhum Papa Allen Haque ternyata tahu apa yang ada dihati saya.
Sebuah lukisan indah dibuatkan khusus untuk saya ketika saya memulai bisnis perumahan bersama Ade Fawzi kakak lelaki saya yang seorang arsitek lulusan FT-UI. Lukisan indah itu menempel dibelakang punggung saya ketika saya berkantor dikantor JSA Duren Tiga Pasar Minggu, Jaksel. Lukisannya menjadi doa dan pendorong semangat saya mencari nafkah halal untuk anak perempuan tertuanya serta para cucu yang dilahirkan Icha--buah cinta Icha dan saya bernama Bella dan Kiki.Papa Allen Haque, ayah mertuaku tercinta yang berkarakter sangat unik itu pada akhir hayatnya sering secara eksplisit menyatakan serta menunjukkan bahwa saya adalah salah satu menantu yang paling disayang serta paling dibanggakannya. Alhamdulillahirrabbilalamiiiinn... We Love you Papa Allen...
*Tidak Ada Kata Gagal! Gagal, Hanyalah Pernyataan dalam Kepala!
Gagal, Hanyalah Sebuah Kemenangan yang Tertunda!
(*Ungkapan Papa Allen Haque Alm semasa hidupnya)
Minggu, 09 Mei 2010
Kemenangan yang Tertunda, Insya Allah...:Ikang Fawzi
Label:
Ikang Fawzi,
Marissa Haque,
Zainudin Hasa
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Mohon doanya agar nomor 4 pasangan Zainudin hasan dan Ikang Fawzi dapat diterima dihati masyarakat Lampung Sealatan dan kami mendapat amanahnya untuk memimpin disini ya? Allahu Akbar!
BalasHapusbagus mas kisah yg kau tuturkan di atas...ga memojokkan satu fihak (CP), dan menonjolkan fihak lain (isteri anda). klo menulis tentang masa lalu, apalagi di area publik, harus bijak lah, karena yg baca kan byk. ga smua org kan suka ma isteri mas, begitu pun sebaliknya.bagaimanapun mba Christine pernah mengisi hati mas n memberikan kebahagiaan. dan apa yg mas miliki sekarang emang kehendak Allah swt.begitupun mba Christine, Dr.Maringan Tobing adalah sosok yg berkualitas dan terhormat, ganteng lagi. sy sering merasa miris dgn komen org yg kontra tentang beliau, padahal yg komen belum tentu bisa bantu klo orok mau brojol...he..he.. semoga kedua pasangan ini (IF-MH, CP-MT)selalu berbahagia, amin...
BalasHapus